Thursday, February 12, 2015

Internal Control Dalam Perbankan


Internal control terdiri dari dua unsur, yaitu Accounting Control dan Administrative Control. Accounting Control  adalah rencana organisasi dan prosedur terutama menyangkut langsung dengan pengamanan harta milik dan administrasi keuanmpanan harta kekayaan yang ada. Secara tegas, accounting control meliputi sistem pemberian wewenang (authorization) dan sistem persetujuan (approval) perusahaan antara tugas-tugas penyimpanan harta kekayaan dan tugas-tugas pencatatan, pengawasan fisik atas kekayaraan yang bersangkutan. Sedangkan administrative control yaitu meliputi rencana organisasi dan semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan dan pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan-catatan keuangan. 

Ada beberapa cara pengaplikasian internal control dalam perbankan, seperti :
A. Division of Duties
Division of Duties dalam kegiatan perbankan ini dapat berupa pemisahan fungsi-fungsi administif, operasionil dan fungsi penyimpanan. Disamping itu pembagian wewenang ini juga dapat dibedakan dari tingkatan jabatan yang ada, contoh pemisahan antara teller, casir, cs dll.

B. Dual Control
Dual control dapat diartikan sebagai kegiatan pengecekan kembali atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh petugas sebelumnya.

C. Joint Custody/Dual Custody
Pengaplikasian dual custody adalah seperti 2 pemegang kunci pada safe deposit box atau pada strong room juga menggunakan 2 kunci yang dipegang oleh orang yang berbeda dan untuk membukanya harus menggunakan 2 kunci tersebut.

D. Mandatory Vacation
Mandatory vacation adalah mandat atau perintah untuk libur pada karyawan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apabila ada kesalahan pada salah satu karyawan. Dan karyawan yang libur dilarang keras untuk mengunjungi kantor yang bersangkutan.

E. Number Control
Number control  adalah penomoran unik untuk setiap transaksi maupun setiap karyawan. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam pengecekkan setiap kegiatan. Untuk data maupun dokumen biasanya menggunakan nomor urut, agar dapat diketahui apabila adanya kecurangan pada note maupun transaksi. Misalnya ada nota yang satu penomorannya terlompati, hal itu perlu dicermati ulang.

F. Outside Activities of Bank Personel
outside activities of bank personel yaitu kegiatan personel diluar pekerjaannya. Pemantauan tersebut perlu dilakukan karena untuk menghindari self dealing. Sebagai contoh, seorang personel mempunyai aktivitas membantu disalah satu perusahaan. Dan saat perusahaan tersebut akan mengajukan pinjaman terhadap bank, maka personel tersebut akan sulit dalam objectivitas karena calon debiturnya adalah kegiatan sampingan personel tersebut.

G. Rotation of Duty Assignment
Yaitu rolling personel dalam satu perusahaan. Misalnya tahun 2009 personel A bekerja di cabang Yogyakarta, dan pada tahun 2010, personel A dipindahkan pada cabang Semarang. Hal ini dilakukan dengan tujuan penguasaan suatu posisi, yang dikhawatirkan akan menjadi peluang seseorang berbuat curang.