Halo sobat vocanomics, gimana kabar ente? Semoga sehat juga sukses selalu. Kali ini ane akan share tulisan tentang komponen laba rugi pren.. Semoga bermanfaat, capcus..
Komponen
laporan rugi laba itu terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- Penjualan (Sales)
- Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold)
- Laba Kotor/Bruto (Gross Profit)
- Biaya Operasional (Operating Expenses)
- Laba Usaha (Operating Profit)
- Pendapatan/Biaya Lain-lain (Other Income/Expenses)
- Pendapatan Bersih (Net Sales)
1. Sales
Komponen
pertama dari Income Statement adalah
penjualan (Sales), yaitu pendapatan
yang diperoleh perusahaan akibat dari penyerahan barang/jasa dari bisnis
utamanya. Untuk kejelasan analisis, biasanya dibedakan menjadi 2 yaitu Gross Sales dan Net Sales. Perbedaan ini muncul karena dalam praktek terdapat Return Sales atau Discount Sales.
2. Cost of Good Sold
Harga Pokok atau yang sering
disebut COGS dapat dikatakan sebagai
biaya oleh suatu badan usaha untuk pengadaan barang yang akan dijual.
3. Gross Profit
Selisih antara Net Sales dengan COGS disebut dengan Gross Profit. Laba kotor menunjukkan
besaran laba/rugi yang dialami dengan membuat atau menyediakan jasa. Ada
beberapa manfaat dari Gross Profit
yaitu :
A. Inventory Control
Inventary Control atau pengendalian persediaan berhubungan dengan Gross Profit karena apabila perusahaan
mengelola persediaan dengan baik maka COGS
dapat ditekan sehingga memberikan Gross
Profit yang lebih tinggi.
B. Efficiency
Dengan
meningkatkan Efficiency biaya atau
pengelolaan dana, sehingga biaya dapat ditekan akan membuat Gross Profit semakin tinggi
C. Pricing
Apabila
perusahaan dapat menjual barang yang lebih tinggi, maka hal itu juga akan
meningkatkan Gross Profit.
4. Operating Expenses
Biaya
operasional adlah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk
perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan
sehari-hari. Biaya usaha sering disebbut juga dengan istilah SGA ( Selling, General, dan AdministrativeI Expenses ). Biaya ini
dapat dibagi menjadi dua jenis :
A. Selling Expenses
Selling Expenses
atau biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penjualan
yang dilakukan perusahaan seberti biaya promosi, biaya pengepakan barang, gaji salesman dll.
B. General and Administrative
General and
Administrative atau biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan tetapi tidak ada hubungannya dengan penjualan seperti biaya gaji
staf admin, biaya persediaan alat kantor, dll.
5. Operating Profit
Dengan
mengurangi biaya operasional dari Gross
Profit maka akan memperoleh Operating
Profit. Laba usaha menunjukan besarnya keuntungan/kerugian yang diperoleh
dari bisnis usaha utama perusahaan.
6. Other Income/Expenses
Jika
perusahaan memperoleh pendapatan tetapi tidak dari hasil usaha utamanya maka
akan dicatat sebagai other income.
Sebagai contoh adalah penjualan aktiva perusahaan, pendapatan bunga dll. Dan
apabila ada biaya yang timbul bukan karena untuk usaha utamanya disebut dengan other expenses. Sebagai contoh biaya
bunga bank. Dalam kondisi other income
> other expenses maka akan
memberikan tambahan penghasilan untuk perusahaan.
7. Net Sales
Net profit ndiperoleh dari mengurangi Operating Profit dengan Other
Expenses (dalam situasi other income
< other expenses). Dalam kondisi dimana tidak ada pendapatan/biaya
lain-lain, maka laba bersih = laba operasional. Net profit menunjukkan sejauh mana manajemen perusahaan berhasil
mengorganisasi bisnisnya. Ada 2 indikasi dalam “pesan tersiratnya”
A. Pengendalian Biaya ( Cost
Control)
Apabila
perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat
meningkatkan net profit. Demikian
juga sebaliknya jika terjadi pemborosan biaya.
B. Volume
Bisnis (Business Volume)
Perhatikan
bahwa sampai tingkat tertentu, biaya operasional merupakan biaya tetap yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, bila perusahaan dapat
meningkatkan volume bisnisnya, maka dapat juga meningkatkan net profit pada usahanya.
Sekian tulisan kecil ini ane share, semoga sobat vocanomics mendapatkan mafaatnya.